Selasa, 11 Januari 2011

Ma'aF

Maaf…
Jika perlahan-lahan rasa ini ku kubur…
Terkubur bersama waktu yg trus brlalu…
Detik demi detik ku lalui… Hanya untk menunggumu… Meyakinkn ku…
Bhwa ada cinta yg indah d masa nanti…
Masa di mana dirimu halal untkku…
Dan diriku halal untk mu… . Maaf…
Jika kini yg trsimpan hanya sesal…
Membiarkn smua brlalu d hadapnku…
Sedang hatiku diam-diam mencintaimu…
Maaf…
Kini kubiarkn hati ini menangis…
Melepaskn namamu di tiap dinding-dinding hatiku… Maaf…
Jika kini ku menyerah pada keadaan…
Meski hati ini tak pernh rela… Maaf…
Biarkn kata trindah ini ku ucapkn…

Maaf…

Minggu, 09 Januari 2011

DIRIMU

Di bening malam ini
Resah rintik gerimis datang Menghanyutkan sinar rembulan
Buram kaca jendela
Semuram waktu yang berlalu Sedang kumasih menunggu Ungkapan rasa dari keinginan baikku
Untuk bersama menempuh jalan hidup
Tak usahlah kauingat bayangan gelap kenyataan diri tanpa sutradara
Relakan niat tangan menghapus noda kehidupan dirimu di hadapanku
Tetaplah putih Demi keinginan baikku
Untuk bersama menempuh jalan hidup
Kuingin s’lalu dekatmu Sepanjang hidupku Membawamu ke puncak bahagia
Kuingin s’lalu dekatmu
Nikmati mentari
Mendekapmu di bawah cahayanya

Bagimu raihlah kehidupan


oleh : gang Pegangsaan

Ξ KANTATA TAQWA Ξ

Malam khusuk menelan tahajjudku
Lidah halilintar menjilat
batinku
Mentari dan cakrawala kenyataan hidup
Hanya pada-Mu lah
kekuasaan kekal

Ingatlah Allah yang menciptakan
Allah tempatku
berpegang dan bertawakal
Allah maha tinggi dan maha esa
Allah maha lembut

Lindungilah dari ganas dan serakah
Lindungilah aku dari setan kehidupan
Berikan mentari-Mu sinar takwa
Ya ampunilah dosa

Gerhana matahari kuasa-Mu Bumi
langit
manusia
ciptaan-Mu
Hari kiamat ada di tangan-Mu Aku bersujud

by: Iwan Fals.

LANGGAM LAWU

Dengarlah suara bening dalam hatimu
Biarlah nuranimu berbicara Lihatlah puncak gunung menjulang tinggi
Perkasa menghadapi badai hidup

Dalang melenggang di Pasar Baru
Cari wayang yang mau jadi dalang
Main silat pakai sepatu
Sepatu bot buatan Jepang

E walah
gunung Lawu langite wungu Golek wahyu endasku ngelu

Kupu-kupu terbang datang
Di kaki gunung Lawu,
dinaungi awan

Dalang melenggang mencari pacar baru
Wayang pusing pakai topeng berwarna belang
Rokok menyan mengebul memanggil hantu
Pohon beringin dibonsai membayar hutang

E walah
bapak Pucung menari-nari Bernyanyi kami akan terus bernyanyi

Kupu-kupu terus datang
Di kaki gunung Lawu,
satu warna satu tujuan Dengarlah
suara bening dalam hatimu Biarlah nuranimu berbicara Lihatlah puncak gunung menjulang tinggi
Perkasa menghadapi badai hidup

oleh: KANTATA TAQWA SAMSARA

AKU

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulan yang terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang

Luka
dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup
seribu tahun lagi


Maret 1943
Puisi Karya : Chairil Anwar